Timur Tengah Menjadi Negara Berikutnya yang Dilarang Membeli Chip AI

News3 views

Pastinet Pada tahun 2023, Pemerintah Amerika Serikat telah memperluas larangan penjualan chip AI kelas atas dari produsen terkemuka AMD dan Nvidia ke sejumlah negara di Timur Tengah. Langkah ini didasari oleh kekhawatiran atas praktik penjualan ulang chip AI ke China yang telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang pembatasan ini dan dampaknya.

Latar Belakang Pembatasan

Larangan ini diumumkan sebagai bagian dari kebijakan yang lebih luas yang dilakukan oleh AS dalam upaya memperketat kontrol ekspor teknologi tinggi terutama ke negara-negara yang memiliki hubungan komersial kuat dengan China. Pemerintah AS telah memberikan informasi mengenai lisensi yang dibutuhkan untuk menjual chip GPU A100 dan H100 kepada konsumen di beberapa negara Timur Tengah.

Meskipun tidak disebutkan secara spesifik negara mana yang terkena dampak, AMD dan Nvidia menegaskan bahwa pembatasan tersebut tidak diperkirakan akan berdampak besar pada pemasukan mereka di pasar tersebut.

 

Baca juga :  Setelah 28 Tahun Pembaruan WordPad Akhirnya Dihentikan

 

Respons dari Nvidia dan AMD

Nvidia dan AMD, dua pemimpin dalam industri chip AI, telah menerima pemberitahuan resmi mengenai pembatasan ini. Kedua perusahaan tersebut merespons dengan keyakinan bahwa langkah ini tidak akan signifikan mengganggu bisnis mereka. Mereka tetap optimis dalam menjalankan operasi bisnis mereka meskipun dengan adanya pembatasan ini.

Konteks Pembatasan Sebelumnya

Sebagai latar belakang, pada tahun 2022, Amerika Serikat telah mengenakan sanksi tambahan terhadap China dengan melarang AMD dan Nvidia menjual GPU kelas atas yang dirancang khusus untuk AI kepada China dan Rusia. Tujuan dari larangan ini adalah untuk memastikan bahwa chip AI yang memiliki kemampuan luar biasa digunakan untuk tujuan militer dan dalam superkomputer di kedua negara tersebut.

Namun, Nvidia memiliki tanggapan cerdas dengan merilis chip A800 sebagai alternatif untuk A100. Chip A800 mulai diproduksi pada kuartal ketiga tahun 2022 dengan kecepatan interkoneksi 400GB/s, sedikit berkurang dari A100 yang memiliki 600GB/s.

 

Baca juga :  Menggunakan USB Type C, Segini Harga iPhone 15 dan iPhone 15 Plus Yang Telah Resmi Dirilis

 

China juga menunjukkan ketangguhan dengan tetap dapat memperoleh chip A100 dan H100 melalui pasar gelap, meskipun dengan harga yang jauh lebih tinggi, bahkan mencapai dua kali lipat harga resmi, dan tanpa garansi resmi.

Kebijakan baru ini mungkin dimaksudkan untuk mengatasi upaya China dalam memperoleh chip AI tersebut dengan melarang penjualan A100 dan H100 ke negara-negara Timur Tengah.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah melakukan pembelian besar-besaran chip Nvidia seperti H100 dengan tujuan untuk menjadi pemimpin pasar dalam industri AI. Arab Saudi sendiri telah membeli setidaknya 3000 unit Nvidia H100 dalam upaya untuk mengukuhkan posisinya di pasar ini.